Buku "Keadilan Reproduksi" Diluncurkan di Ternate, Suarakan Realitas Perempuan Pesisir

Pemaparan Buku Keadilan Reproduksi: Realitas Kasus dan Narasi Perjuangan.
Ternate,abarce - Buku "Keadilan Reproduksi: Realitas Kasus dan Narasi Perjuangan" resmi diluncurkan di Ternate, Maluku Utara, pada Sabtu (27/4/2025). Buku ini menjadi ruang penting bagi perempuan dari kepulauan dan wilayah pesisir untuk mengungkapkan realitas tentang kehamilan tidak direncanakan, aborsi tidak aman, hingga kekerasan seksual.persoalan yang selama ini jarang terdengar dalam kebijakan negara maupun diskusi publik di perkotaan.

Buku ini dihimpun dari kisah nyata yang ditulis langsung oleh pendamping korban dan perempuan yang menyaksikan langsung kekerasan

Dalam kesempatan tersebut, Zharueny, Koordinator Edukasi dan Advokasi Samsara, menegaskan bahwa peluncuran buku ini adalah upaya memperlihatkan realitas yang selama ini tersembunyi. 

"Buku ini menunjukkan keadilan reproduksi bukan hanya isu layanan kesehatan, tapi juga hak untuk didengar, diakui, dan dihargai sebagai manusia," ujarnya kepada awak media usai kegiatan launching.

Zharueny juga menjelaskan suara perempuan, terutama dari wilayah kepulauan dan pesisir, sering kali diabaikan dalam kebijakan maupun perbincangan di tingkat nasional. 

"Pengalaman perempuan di wilayah-wilayah ini unik, kompleks, dan penting untuk menjadi pertimbangan dalam merumuskan kebijakan keadilan reproduksi," tambahnya.

Tak hanya itu, Menurutnya Buku ini juga menyajikan suara para pendamping perempuan yang selama ini bekerja keras memberikan bantuan, dukungan emosional, dan pendidikan mengenai hak reproduksi kepada perempuan di wilayah pesisir. Mereka berbicara tentang perjuangan mereka menghadapi sistem yang seringkali tidak ramah dan diskriminatif terhadap perempuan.

"Salah satu hal yang kami coba angkat adalah bagaimana perempuan di wilayah terpencil sering kali tidak memiliki akses untuk mendapatkan layanan yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Di banyak tempat, bahkan informasi dasar tentang hak reproduksi pun sangat terbatas," ungkap ZhaZharueny.

 

Baca Juga
Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak