abarce

Misi Dagang Jatim ke Maluku Utara: Peluang Baru bagi Investasi dan UKM

Khofifah Indar Parawansa (Gubernur Jawa Timur) di dampingi Gubernur Maluku Utara, Sherly Laos. 
Ternate,abarce – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, melaksanakan misi dagang dan investasi di Maluku Utara guna memperkuat jejaring ekonomi antarprovinsi. Kegiatan ini merupakan  peluang kerja sama yang lebih luas antara pelaku usaha di kedua daerah.  

Khofifah menilai Maluku Utara memiliki potensi pertumbuhan ekonomi yang luar biasa. 

“Kami melihat pertumbuhan ekonomi di Maluku Utara sudah mencapai 20 persen, ini menjadi peluang bagi kami untuk memperkuat konektivitas perdagangan dan investasi,” ujarnya.  

Ia juga menegaskan bahwa program misi dagang ini merupakan langkah awal untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur. Target pertumbuhan ekonomi Jatim tahun ini dipatok sebesar 8 persen, dan sinergi dengan daerah lain diharapkan mampu mempercepat pencapaian target tersebut.  

Salah satu sektor yang menjadi perhatian dalam misi dagang ini adalah pengembangan sentra ekonomi di Maluku Utara, khususnya di Halmahera. wilayah ini dinilai strategis dalam meningkatkan arus perdagangan dan distribusi produk antara Jawa Timur dan Maluku Utara.  

Selain memperkuat sektor perdagangan, Khofifah juga menekankan pentingnya interaksi budaya dalam membangun hubungan ekonomi yang berkelanjutan. Menurutnya, konektivitas ekonomi tidak hanya sebatas transaksi bisnis, tetapi juga harus melibatkan aspek sosial dan budaya antar masyarakat.  

Pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) juga menjadi bagian dari program ini. Pemerintah Jawa Timur berkomitmen untuk mendorong UKM Maluku Utara agar dapat berkembang lebih pesat melalui akses pasar yang lebih luas dan pendampingan usaha.  

Lebih lanjut, Khofifah mengungkapkan bahwa misi dagang ini akan diikuti dengan asesmen terhadap potensi ekonomi yang ada di Maluku Utara. Langkah ini bertujuan untuk mengidentifikasi sektor-sektor unggulan yang dapat dikembangkan lebih lanjut melalui kerja sama dengan Jawa Timur.  

Ia juga mengingatkan masih ada beberapa provinsi di Indonesia yang pertumbuhan ekonominya berada di bawah rata-rata nasional. Oleh karena itu, pemerintah daerah perlu terus memperkuat sinergi guna menciptakan keseimbangan ekonomi di berbagai wilayah.  

“Mudah-mudahan, dengan adanya kolaborasi ini, ekonomi kedua provinsi semakin maju dan mampu memberikan kesejahteraan bagi masyarakat,” tutup Khofifah.


Intinya 

  • Pertumbuhan ekonomi Maluku Utara yang mencapai 20 persen sebagai peluang besar untuk kerja sama perdagangan dan investasi.
  • Target Pertumbuhan Ekonomi Jatim – Misi dagang ini juga bertujuan mendukung target pertumbuhan ekonomi Jawa Timur sebesar 8 persen melalui sinergi dengan daerah lain.
  • Pengembangan sentra ekonomi di Halmahera menjadi perhatian utama karena dinilai strategis dalam distribusi produk antara Jawa Timur dan Maluku Utara.
Writers  : Team
Edito     : Muhammad S. Haliun



Baca Juga
Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak