 |
| Alien Mus, Komisi IV DPR-RI saat Rapat bersama Mentri pertanian. (foto: Screenshot) |
Jakarta, abarce – Anggota DPR-RI Komisi Empat Fraksi Partai Golkar, Alien Mus, meminta pemerintah melalui Kementerian Pertanian untuk mempercepat penyaluran Beras Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ke berbagai daerah guna mengendalikan lonjakan harga beras.
Dalam Rapat Kerja Komisi IV DPR RI bersama Menteri Pertanian pada Selasa (11/3/2025), Alien Mus menyoroti ketimpangan harga beras yang masih terjadi di sejumlah daerah. Ia menilai distribusi yang lambat menjadi salah satu faktor penyebab ketidakstabilan harga di pasaran.
“Harga beras ada yang turun ada yang naik, tergantung surplus beras di daerah masing-masing”, ujar Alien
Lebih lanjut kata Alien, ada daerah yang harga berasnya stabil karena stok mencukupi, tetapi ada juga yang mengalami kenaikan akibat keterbatasan pasokan.
Menurutnya, program SPHP merupakan solusi yang bisa diterapkan dengan cepat jika distribusinya merata. Ia menegaskan langkah ini harus segera diambil agar masyarakat, terutama di daerah yang terdampak lonjakan harga, bisa mendapatkan beras dengan harga yang lebih terjangkau.
“Saya berharap SPHP ini juga didistribusikan di pasaran maka sangat membantu para distributor yang ada di daerah masing-masing, dan juga untuk masyarakat, dengan harga beras yang lumayan tidak mahal”,tambahnya.
Kendati demikian, data terbaru menunjukkan potensi produksi beras nasional pada Januari–April 2025 mencapai 13,95 juta ton, yang merupakan rekor tertinggi dalam tujuh tahun terakhir. Namun, ia mengingatkan bahwa produksi tinggi tidak akan berdampak signifikan jika distribusinya tidak merata.
Intinya
- Rapat Kerja Komisi IV DPR RI, Alien Mus menyoroti masih adanya ketimpangan harga beras akibat distribusi yang lambat.
- Alien Mus meminta pemerintah, mempercepat penyaluran Beras SPHP untuk mengendalikan lonjakan harga.
- Harga beras di suatu daerah dipengaruhi oleh surplus atau keterbatasan pasokan di daerah tersebut.
- Distribusi SPHP yang merata dapat membantu distributor lokal dan memastikan masyarakat mendapatkan beras dengan harga lebih terjangkau.
Editor : Muhammad S. Haliun
