Maba, ABARCE- Kendatipun pemerintah Kabupaten Halmahera Timur di bawah pimpinan Ubaid Yakub dan Anjas Taher terlihat lancar lancar akan tetapi publik masih menilai cara kerja pemerintah belum maksimal.
Ini dilihat dari beberapa perusahaan dan kontraktor yang mengerjakan proyek pembangunan demi menopang visi misi Bupati dan Wakil Bupati terkesan tidak sesuai target waktu yang tertuang dalam kontrak kerja sehingga mengakibatkan penyebab buruknya kinerja pemerintahan bahkan ada pekerjaan harus terhenti karena kekurangan material.
Amatan Media ini, terdapat banyak pekerjaan para kontraktor dalam mengerjakan proyek mulai dari tahun 2024 tidak diselesaikan hingga memasuki tahun 2025 ini.
Di Kecamatan Maba Selatan Kabupaten Halmahera Timur sendiri dua pekerjaan Proyek besar yang masa kerjanya sudah selesai namun pekerjaannya tidak terselesaikan diantaranya proyek Rehabilitasi jembatan perahu Desa Loleolamo.
Proyek yang dikerjakan oleh perusahaan Cv.Bima Star itu menelan anggaran sebesar Rp. 1.315.000.000 (Satu Milyar Tiga Ratus Lima Belas Juta Rupiah) dengan Nomor kontrak 550/08/SP-DAU/DISHUB-HT/VI/2024.
Jembatan dengan sumber anggaran Dana Alokasi Umum (DAU) serta waktu pelaksanaan 180 hari terhitung tanggal 19 Juni itu hingga kini tidak diselesaikan.
Salah satu pekerja proyek milyaran itu kepada wartawan, Selasa (14/01/2025) mengaku jika pekerjaan tersebut terhambat karena ketersediaan material yang lambat sehingga harus di jeda.
“Yang tidak ada itu material ini yang membuat kita agak lambat dan harus terhenti untuk kerja,” katanya.
Terpisah, hal yang sama juga dialami salah Satu pekerjaan pembangunan Jalan Usaha Tani di Dusun Lakoda Kecamatan Maba Selatan.
Proyek senilai Rp. 2.30.000.000 (Dua Milyar Tiga Puluh Juta Rupiah ) yang dikerjakan oleh perusahaan Cv. Cansa Mitra Utama dengan Nomor Kontrak 520/11/SP.JUT-LKDA/DAU/DISTAN-HT/VII/2024 juga hingga kini tidak diselesaikan.(*).