Ternate,ABARCE.COM-Tauhid Soleman, Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai NasDem Kota Ternate, secara diam-diam menghadiri Rapat Kerja Daerah Khusus (Rakerdasus) yang diselenggarakan oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di Royal Resto.
Rapat tersebut juga dihadiri oleh pasangan calon Gubernur Maluku Utara, Husain Alting Sjah, dan calon Wakil Gubernur, Asrul Rasyid Ichsan, yang merupakan bagian dari koalisi pengusung calon gubernur tersebut.
Kehadiran Tauhid Soleman dalam rapat yang digelar oleh PDIP tersebut menjadi perhatian publik, mengingat Tauhid adalah salah satu tokoh penting dari Partai NasDem, yang saat ini berkoalisi untuk mendukung pasangan calon Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda dan Sarbin Sehe.
Keikutsertaan Tauhid dalam Rakerdasus PDIP dinilai sebagai indikasi bahwa ia memberikan dukungan kepada pasangan Husain Alting Sjah dan Asrul Rasyid Ichsan, yang dapat menimbulkan kontroversi di dalam internal partainya.
Beberapa pihak menilai bahwa tindakan Tauhid yang hadir dalam acara tersebut menunjukkan sikap politik yang tidak konsisten, mengingat selama ini Partai NasDem telah berkomitmen untuk mendukung pasangan Sherly Tjoanda dan Sarbin Sehe.
Bahkan, beberapa anggota Partai NasDem Kota Ternate merasa kecewa dengan keputusan Tauhid yang tidak hadir dalam berbagai rapat koalisi partai pengusung Sherly-Sarbin, namun justru tampak hadir dalam acara yang digelar oleh PDIP.
Salah satu sumber yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan, "Kami dari beberapa anggota merasa kecewa dengan sikap Tauhid yang hadir dalam acara PDIP untuk kepentingan calon Gubernur Husain Alting Sjah dan Asrul Rasyid Ichsan.
Itu menunjukkan bahwa Tauhid sudah memberikan dukungan, sementara dalam rapat-rapat koalisi NasDem yang mendukung Sherly Tjoanda dan Sarbin Sehe, ia tidak pernah hadir."
Sumber tersebut juga mengungkapkan bahwa ketidakhadiran Tauhid dalam rapat-rapat koalisi NasDem selama ini menimbulkan pertanyaan di kalangan anggota partai.
Banyak yang merasa heran mengapa Ketua DPD NasDem Kota Ternate itu tidak menunjukkan komitmen yang sama terhadap pasangan calon yang diusung oleh partainya sendiri.
Sementara itu, meskipun banyak kritik yang bermunculan, hingga saat ini Tauhid Soleman belum memberikan klarifikasi resmi terkait kehadirannya dalam acara PDIP tersebut.
Hal ini semakin memperuncing spekulasi mengenai arah dukungannya dalam Pemilihan Gubernur Maluku Utara 2024.
Pihak PDIP sendiri, melalui pernyataan resmi, menyambut baik kehadiran Tauhid Soleman dan menganggapnya sebagai bagian dari silaturahmi politik antar partai.
Namun, sejumlah politisi dari Partai NasDem menganggap bahwa langkah Tauhid bisa berisiko meretakkan hubungan internal partai, yang sejauh ini terlihat solid mendukung Sherly Tjoanda dan Sarbin Sehe.
Isu ini menjadi semakin menarik untuk dipantau, mengingat Pemilihan Gubernur Maluku Utara semakin dekat, dan dinamika dukungan antar partai semakin memanas. Apakah Tauhid akan memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai langkah politiknya, atau apakah ada perubahan dalam koalisi yang sudah terbentuk, akan menjadi pertanyaan yang masih terbuka.
Kritik terhadap sikap Tauhid Soleman diharapkan bisa menjadi bahan evaluasi dalam membangun hubungan yang lebih solid dalam koalisi NasDem, terutama menjelang Pilgub Maluku Utara yang akan digelar dalam waktu dekat.
Sebagai seorang pemimpin, keputusan-keputusan politik yang diambil akan sangat mempengaruhi posisi Partai NasDem dalam menghadapi kontestasi politik yang semakin ketat ini.
