Maba,ABARCE.COM - Tidak menerima kampanye Paslon Bupati dan Wakil Bupati Halmahera Timur (Haltim) Ubaid Yakub dan Anjas Taher (Ubaid Anjas), Pendukung Paslon Nomor Urut 1 M.Farel Adhitama Thaib Djalaluddin kembali membuat keributan saat kampanye Ubaid Anjas di Wokajaya Kecamatan Wasile Timur.
Keributan tersebut terjadi hingga mengakibatkan pendukung dan simpatisan pasangan calon Ubaid Anjas dan Farel Jadi saling adu jotos di kediaman Edi Santoso salah satu ASN yang juga merupakan pendukung Fata Jadi di Desa Wokajaya, Kecamatan Wasile Timur ketika kampanye paslon nomor urut 2 berlangsung pada Kamis, 7 November.
Ceos tersebut bermula ketika rombongan paslon nomor urut 2 berkampanye di Desa Wokajaya Kecamatan Wasile Timur untuk melakukan kampanye tatap muka. Namu saat kegiatan berlangsung, ada sejumlah pendukung dan simpatisan pasangan nomor urut 1 melakukan upaya provokasi.
Amatan media ini, awalnya rombongan Ubaid-Anjas tiba di Desa Wokajaya ada sejumlah pendukung Farrel-Jadi yang berada di kediaman Edi Santoso memutar musik mengunakan sound sistem berkapasitas besar untuk menggangu jalannya kampanye.
Edi Santoso merupakan PNS, mantan bendahara umum pada pemda Halmahera Timur yang juga diduga menjadi otak dibalik provokasi dimaksud yang berujung saling adu jotos.
Upaya provokasi pendukung Farrel-Jadi bermula dari percakapan mereka di via grup paslon Farrel-Jadi yang bocor. Mereka berencana menghalangi kampanye paslon Ubaid-Anjas di desa Wokajaya.
Chatting via grup tersebut adalah milik oknum tim sukses paslon nomor urut 1, M Asrul. Chat tersebut bertuliskan "sebentar teman" kumpul di posko utama di Wokajaya mau ada buat penolakan kampanye 02 sabantar"
Upaya provokasi oleh emak-emak dan sejumlah pemuda ditambah keluarga Edi Santoso berlanjut hingga kampanye berakhir.
Akhirnya pendukung Ubaid-Anjas menyerang pendukung Farrel-Jadi yang berada di kediaman Edi Santoso.
Sebelumnya ketika tim sukses Ubaid-Anjas Sukri M Taher naik kedalam mobil bertujuan melihat lokasi kampanye berikut di desa Toboino, namun ada seorang oknum pendukung Farrel-Jadi berteriak dengan bahasa sindiran atau orang Maluku Utara menyebutnya dengan "momake". Akhirnya kedua pendukung saling menyerang.
Namun ceos tersebut tidak berlangsung lama dan langsung diamankan oleh pihak anggota kepolisian dan TNI yang hadir mengamankan kampanye. (*).