Halsel, ABARCE.COM – Di tengah semaraknya kampanye akbar pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku Utara, Aliong Mus dan Sahril Taher (AM-SAH), di Lapangan Samargalila, Labuha, Halmahera Selatan, sebuah momen haru tak terduga menyentuh hati ribuan orang yang hadir.
Ruslan Pandawa (49), seorang pria parubaya yang mengalami kelumpuhan, hadir di lokasi kampanye dengan kursi roda yang sudah usang dan tidak layak pakai, Ruslan hadir di kampanye AM-SAH, berharap ada keajaiban yang mengubah nasibnya.
Keterbatasan fisik tak menghalangi semangatnya untuk hadir, meski jalannya sudah tak semudah dahulu. Ruslan yang hidup sebatangkara kini bertumpu pada kursi roda itu, yang perlahan kian rusak dan tak nyaman untuknya.
Ketika relawan kampanye membantunya menuju panggung, suasana kampanye yang awalnya riuh berubah menjadi hening dan penuh haru.
Mata Ruslan terlihat berkaca-kaca saat ia mengutarakan harapannya kepada Aliong Mus, calon gubernur yang ia percayai bisa memberinya bantuan.
Di hadapan ribuan orang, ia meminta hal sederhana: kursi roda baru, yang mampu mendukungnya untuk tetap bertahan menjalani hidup sehari-hari.
Mengetahui kondisi Ruslan, Aliong Mus tampak tak ragu menghampirinya. Dengan nada lembut dan penuh empati, ia menawarkan sesuatu yang jauh lebih besar daripada sekadar kursi roda. "Mau ke Jakarta besok?" tanya Aliong Mus dengan lembut.
Ruslan, meski sedikit terkejut, menjawab bahwa jika diizinkan oleh Bupati, ia bersedia. Aliong Mus pun berjanji, “kita ke jakarta dulu periksa semua kesehatannya.
Masalah kursi roda gampang, ucap Bupati kepulauan taliabu itu yang kini mencalonkan diri sebagai Calon Gubernur nomor urut 2.
Janji Aliong Mus ini disambut tepuk tangan dan sorakan penuh haru dari masyarakat. Bagi Ruslan, janji ini adalah secercah cahaya di tengah gelapnya hidup yang penuh kesulitan.
Ia menahan air mata yang hampir tumpah, menyadari ada pemimpin yang peduli terhadap rakyat kecil seperti dirinya.
Kisah ini pun menyentuh hati masyarakat yang hadir, sebagai bukti bahwa kepedulian kandidat terhadap rakyat bukan hanya slogan belaka.
Dukungan yang diterima Ruslan menunjukkan bahwa masih ada harapan dan kepedulian, meski hidupnya selama ini penuh dengan keterbatasan.
Informasi yang dihimpun ABARCE.COM menyebutkan bahwa Ruslan mengalami kecelakaan sewaktu berkuliah di Yogyakarta.
Sejak saat itu, ia hidup dengan kelumpuhan dan semakin terpuruk setelah kedua orang tuanya meninggal dunia beberapa tahun lalu. Kini, ia hidup sendirian di Halmahera Selatan, dengan keterbatasan yang semakin menyesakkan.
Melalui momen ini, Ruslan tidak hanya mendapat janji bantuan, tetapi juga secercah harapan baru untuk kehidupan yang lebih layak.
Kisahnya menjadi pengingat bagi kita semua tentang arti kepedulian dan pentingnya kehadiran pemimpin yang siap merangkul mereka yang membutuhkan.