Ternate,ABARCE.COM – Kepala Sekolah Dasar Negeri I Kota Ternate, Usman, dinonaktifkan dari jabatannya setelah dianggap tidak transparan dalam pengelolaan anggaran sekolah.
Tindakan ini diambil menyusul aksi mogok mengajar yang dilakukan para guru sebagai bentuk protes terhadap kepemimpinannya.
Helce Mahmud, salah satu perwakilan guru, menyatakan bahwa aksi mogok ini dilakukan karena para guru merasa kecewa dengan ketidakjelasan penggunaan anggaran oleh Usman.
Menurutnya, sejak Usman menjabat, banyak kebutuhan dasar sekolah seperti Alat Tulis Kantor (ATK) tidak terpenuhi dengan alasan tidak adanya anggaran.
"Selama ini, kepala sekolah kurang memperhatikan kebutuhan ATK. Bahkan, beberapa kali kami terpaksa menggunakan uang pribadi atau meminta bantuan dari orang tua siswa untuk memenuhi kebutuhan tersebut," ujar Helce pada Rabu (23/10/2024).
Selain masalah ATK, gaji guru honorer juga dikabarkan belum dibayarkan selama empat bulan. Tak hanya itu, honor untuk program Baca Tulis Al-Quran yang bersumber dari dana Bantuan Operasional Sekolah Daerah (Bosda) belum terealisasi selama delapan bulan terakhir.
Merespons aksi mogok tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Kota Ternate, Muhlis Djumadil, mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengambil langkah cepat untuk mengatasi situasi ini.
"Kami segera mengusulkan kepada Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Ternate untuk menonaktifkan kepala sekolah sementara waktu demi kelancaran pemeriksaan," jelas Muhlis.
Muhlis menambahkan, pemeriksaan awal akan dilakukan oleh Dinas Pendidikan, sebelum dilanjutkan ke BKPSDM untuk proses lebih lanjut.
Selain itu, Dinas Pendidikan juga akan melibatkan Inspektorat Kota Ternate dalam menelusuri dugaan ketidaktransparanan pengelolaan anggaran.
Kepala BKPSDM Kota Ternate, Samin Marsaoly, menyesalkan kejadian ini yang berdampak pada proses belajar-mengajar di sekolah.
"Perselisihan semacam ini seharusnya bisa diselesaikan secara internal tanpa harus mengorbankan siswa," ujarnya.
Setelah melalui rapat mediasi, dewan guru sepakat untuk kembali melaksanakan kegiatan belajar mengajar seperti biasa.
Samin menekankan pentingnya menjaga komunikasi yang baik antar staf sekolah agar kejadian serupa tidak terulang. baca halaman selanjutnya...
"Kami berharap budaya seperti ini tidak lagi terjadi di sekolah-sekolah di Kota Ternate. Tugas guru adalah mendidik dan memberikan teladan, bukan sebaliknya," tutup Samin.