IMS berhasil menekan angka Kemiskinan

Data BPS Halteng

Halteng,ABARCE.COM – Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Halmahera Tengah merilis data terbaru terkait penurunan angka kemiskinan di wilayah tersebut selama periode kepemimpinan tiga kepala daerah, yakni Ali Yasin Ali, Edi Langkara, dan Ikram Malan Sangadji. 

Data ini menjadi tolok ukur untuk menilai keberhasilan masing-masing pemimpin dalam mengatasi masalah kemiskinan selama masa jabatan mereka.

Berdasarkan data yang diterbitkan BPS, angka kemiskinan di Halmahera Tengah menunjukkan tren penurunan dalam dua tahun terakhir. 

Pada tahun 2022, angka kemiskinan tercatat sebesar 12%, kemudian turun menjadi 11,44% pada tahun 2023, dan menurun lebih lanjut menjadi 10,71% pada tahun 2024. 

Penurunan ini memberikan gambaran positif mengenai kebijakan yang diterapkan dalam menangani kemiskinan.

Jika dilihat lebih detail, periode kepemimpinan Ali Yasin Ali mencatatkan penurunan angka kemiskinan sebesar -1.200 orang, dengan rata-rata penurunan sebesar minus 3,76% selama masa jabatannya yang berlangsung selama empat tahun. 

Namun, kepemimpinan Edi Langkara menunjukkan peningkatan angka kemiskinan sebesar 228 orang dengan rata-rata peningkatan 0,78% selama empat tahun kepemimpinannya.

Sementara itu, Ikram Muhammad Sangadji yang memimpin selama kurang dari dua tahun berhasil menurunkan angka kemiskinan sebesar -483 orang, dengan rata-rata penurunan sebesar minus 3,62%. 

Hal ini menandakan bahwa di bawah kepemimpinan Ikram, terjadi perbaikan yang signifikan dalam penanganan kemiskinan di Halmahera Tengah.

Penurunan angka kemiskinan secara eksponensial ini menjadi sorotan publik, terutama terkait dengan kebijakan-kebijakan pro-rakyat yang diterapkan selama masa kepemimpinan masing-masing kepala daerah. 

Penurunan bertahap yang terjadi selama dua tahun terakhir ini mencerminkan keberhasilan strategi yang diimplementasikan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Namun, meski demikian, peningkatan kemiskinan yang terjadi selama periode Edi Langkara menjadi pertanyaan terkait efektivitas program-program yang dijalankan. 

Sebaliknya, Ikram Malan Sangadji, yang baru memimpin dua tahun, dinilai mampu membawa perubahan yang signifikan dalam waktu yang relatif singkat.

BPS Halmahera Tengah menyebutkan, meskipun masih ada tantangan dalam pengentasan kemiskinan, tren penurunan ini menunjukkan adanya upaya konkret dari pemerintah daerah untuk memperbaiki kondisi ekonomi masyarakat.

Hal ini tentunya menjadi tantangan bagi kepala daerah selanjutnya untuk terus melanjutkan tren positif ini.

Dengan demikian, data yang dirilis oleh BPS ini memberikan gambaran yang jelas mengenai kualitas kepemimpinan di Halmahera Tengah. 

Masyarakat kini dapat menilai sejauh mana efektivitas kebijakan yang diterapkan oleh masing-masing pemimpin dalam mengatasi kemiskinan.

Keberhasilan penurunan angka kemiskinan tentu menjadi catatan penting dalam pencapaian pembangunan di Halmahera Tengah, namun evaluasi berkelanjutan dan perbaikan kebijakan tetap diperlukan agar kesejahteraan masyarakat dapat terus meningkat.

Lebih baru Lebih lama
abarce

Formulir Kontak