Tuntut Pengalihan Tanah Pekuburan, Warga : Walikota Ternate Pembohong

Ternate, ABARCE.COM- Warga Kelurahan Fitu menggelar aksi unjuk rasa menuntut pengalihan tanah pekuburan yang dianggap penting bagi masyarakat. Dalam aksi tersebut, warga menutup akses jalan utama dari Kelurahan Fitu menuju kota, menyebabkan kemacetan parah di wilayah tersebut.

Aksi unjuk rasa ini diikuti oleh ratusan warga yang membawa spanduk dengan berbagai pesan protes. Salah satu spanduk paling mencolok bertuliskan "Walikota Ternate, Tauhid Soleman, Pembohongan!" yang mencerminkan ketidakpuasan warga terhadap kebijakan pemerintah terkait lahan pekuburan.

Ketegangan terjadi saat aparat keamanan berusaha membubarkan massa yang menutup jalan. Situasi hampir berujung pada bentrokan fisik ketika beberapa pengunjuk rasa mulai mendekati barikade yang dibentuk oleh pihak kepolisian. Namun, polisi berhasil meredakan situasi tanpa adanya bentrokan yang lebih serius.

Warga Fitu telah mengeluarkan pernyataan sikap yang menegaskan beberapa tuntutan utama. Dalam pernyataan tersebut, mereka mendesak Walikota Ternate untuk segera menindaklanjuti kesepakatan yang telah ditandatangani pada 2 Oktober 2023, yang mengizinkan pengalihan status lahan Barang Milik Daerah (BMD) seluas 1,5 hektar untuk digunakan sebagai lahan pekuburan umum.

Masyarakat juga meminta agar pemerintah kota segera mengeluarkan surat keputusan penggunaan dan pemanfaatan lahan pekuburan yang telah disetujui. Mereka berharap keputusan tersebut dapat dikeluarkan pada hari ini juga, agar proses pemakaman masyarakat dapat berjalan lancar.

Lebih lanjut, mereka menuntut agar status penggunaan lahan yang sebelumnya berstatus BMD dapat segera diubah menjadi milik masyarakat Kelurahan Fitu dengan skema hibah. Tuntutan ini diharapkan dapat dipenuhi sebelum masa jabatan Walikota Ternate berakhir pada September 2024.

Selanjutnya, warga meminta agar pengalihan penggunaan lahan dari pertanian ke pekuburan umum ditindaklanjuti oleh Kementerian Pertanahan ATR. Mereka menuntut agar hal ini dibuktikan dengan penerbitan sertifikat tanah.

Masyarakat juga mendesak Walikota Ternate untuk memerintahkan dinas PUPR dan instansi terkait agar segera melakukan proses administrasi untuk legalisasi lahan pekuburan. Mereka ingin agar lahan tersebut dapat segera digunakan oleh masyarakat.

Pernyataan sikap ini menegaskan bahwa jika tuntutan ini tidak dipenuhi, warga akan melakukan pemboikotan terhadap aktivitas di Kota Ternate Selatan. Mereka mengancam akan menutup akses jalan utama yang menghubungkan wilayah tersebut sebagai bentuk protes yang lebih tegas.

Aksi unjuk rasa ini menunjukkan ketidakpuasan mendalam warga terhadap penanganan masalah lahan pekuburan oleh pemerintah. Warga berharap suara mereka didengar dan ditindaklanjuti dengan serius oleh pihak berwenang.

Situasi di lokasi aksi masih cukup tegang, dan pihak kepolisian terus berupaya meredakan ketegangan agar tidak terjadi insiden lebih lanjut. Masyarakat Fitu Gelae tetap berharap agar aspirasi mereka dapat diakomodasi demi kebaikan bersama.

Dengan semakin meningkatnya ketegangan, harapan warga adalah agar pemerintah segera mengambil langkah nyata untuk memenuhi tuntutan mereka. Mereka ingin keadilan dan kenyamanan dalam proses pemakaman di lingkungan mereka segera terwujud.

Lebih baru Lebih lama
abarce

Formulir Kontak