Ternate, ABARCE.COM - Kampanye perdana pasangan calon (paslon) Edi Langkara-Abdurrahim Odeyani di Kecamatan Weda Selatan, Kabupaten Halmahera Tengah,memicu kontroversi dengan munculnya tudingan terkait penggusuran lahan tanpa ganti rugi.
Paslon dengan nomor urut Dua tersebut menuduh calon Bupati Halteng, Ikram Malan Sangaji (IMS), menggusur 300 hektar lahan untuk proyek food estate tanpa memberikan kompensasi kepada masyarakat.
Namun hal itu ditepis Hamdan Halil, juru bicara paslon nomor urut tiga Ikram Malan Sangaji-Ahlan Djumadil (IMS-ADIL), Ia menegaskan bahwa tudingan tersebut merupakan kebohongan yang bersifat provokatif.
Menurut Hamdan, proyek food estate dibangun di lahan milik PNP Tilope dan tidak ada penggusuran lahan milik warga tanpa ganti rugi. "Ini tuduhan yang sangat tidak berdasar," ungkap Hamdan.
Tak hanya, Hamdan Juga mengatakan pasangan Elang Rahim lupa yang melakukan penggusuran justru mereka sendiri dimana pada masa kepemimpinan Edi Langkara dan Abdurrahim Odeyani, masalah penggusuran lahan tanpa ganti rugi kerap terjaditerjadi.
Seperti di wilayah Dotte, Weda Timur, dan Patani Barat. Bahkan, persoalan lahan GOR Fagogoru pun disebutnya melibatkan upaya mengkambinghitamkan pihak tertentu.
"Apa mereka lupa penggusuran di dotte, sampai-sampai warga memblokade jalan hingga membentangkan tulisan Bupati Paling Bafoya di Dunia, " Katanya
Hamdan menjelaskan bahwa sebelum proyek dimulai, pihak Dinas Pertanian telah mengadakan pertemuan dengan masyarakat sekitar, bahkan melibatkan mereka dalam pengelolaan food estate.
Menurutnya, lahan PNP Tilope adalah milik perkebunan Nusantara, dan pemanfaatannya telah diatur dengan kesepakatan lisan antara pemerintah daerah dan petani setempat.
“Kesepakatan ini diketahui oleh seluruh petani, bahwa mereka hanya boleh menanam tanaman musiman, dan jika lahan tersebut dibutuhkan untuk pembangunan, maka tidak ada ganti rugi untuk tanaman tahunan," jelas Hamdan.
Ia juga menegaskan bahwa tidak ada konflik lahan yang terjadi selama kepemimpinan IMS, dan justru IMS dikenal sebagai pemimpin yang menyelesaikan masalah penggusuran lahan yang ditinggalkan oleh Elang-Rahim.
Hamdan mengimbau paslon Elang-Rahim untuk lebih bertanggung jawab dalam berkampanye. Ia berharap agar masyarakat mendapatkan edukasi politik yang baik, bukan informasi bohong yang memicu konflik.
“Kampanye damai sudah dideklarasikan, mari kita junjung tinggi tanggung jawab itu,” pungkas Hamdan.