Foto: Petugas KPU saat Melarang Wartawan merekam Kajadian di Lokasi Deklarasi Kampanye Damai
Sofifi, ABARCE.COM– Menjelang deklarasi kampanye damai, insiden tegang terjadi di lokasi Deklarasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Maluku Utara. Beberapa oknum KPU terlibat perdebatan sengit dan nyaris adu jotos.
Berdasarkan pantauan wartawan di lokasi, perdebatan dimulai saat beberapa petugas mulai saling dorong, yang membuat situasi di lokasi agak kacau.
Kondisi semakin memanas ketika seorang petugas keamanan KPU mencoba mencegah para wartawan yang berada di lokasi untuk merekam peristiwa tersebut. “Tidak boleh ada yang merekam! Hapus video itu!” teriak petugas tersebut sambil mendekati para jurnalis yang sedang mendokumentasikan kejadian.
Tidak berhenti di situ, beberapa wartawan kemudian dipanggil oleh petugas lain yang meminta agar rekaman yang telah diambil segera dihapus. Permintaan ini tentunya memicu reaksi dari wartawan, mengingat dokumentasi tersebut merupakan bagian penting dari pelaporan jurnalistik yang objektif.
Salah seorang wartawan yang berada di lokasi menuturkan bahwa hak semacam ini mencoreng transparansi yang seharusnya dijunjung tinggi dalam setiap proses pemilu. "Ini bentuk pembungkaman kebebasan pers. Wartawan berhak melaporkan apa yang terjadi di lapangan," ujarnya dengan tegas.
Dalam konteks persiapan pemilu yang kian dekat, insiden ini menjadi sorotan penting, terutama dalam hal profesionalisme petugas KPU. Sebagai lembaga yang berperan menjaga jalannya pemilu yang adil dan transparan, seharusnya KPU menjadi contoh dalam menjunjung tinggi nilai demokrasi dan keterbukaan.
Ketegangan ini juga mencerminkan betapa sensitifnya situasi pemilu kali ini. Mengingat peran media sebagai salah satu pilar demokrasi, upaya menghalangi wartawan dalam melakukan tugasnya dapat berdampak buruk pada persepsi publik terhadap integritas KPU.
Di sisi lain, masyarakat yang sudah mulai merasakan suhu politik yang semakin panas berharap agar insiden seperti ini tidak terulang. Mereka menekankan pentingnya KPU memberikan contoh yang baik dalam setiap tindakannya, terutama menjelang pemilu.