Kondisi Jalan di KM 14 Mengancam Keselamatan Pengendara

Foto: Kondisi Jalan Sekitar Jembatan KM 14 Desa Tauro

Halbar, ABARCE.COM –Jalan di sekitar Jembatan Kilo Meter (KM) 14, Desa Tauro, Halmahera Barat (Halbar),yang dibangun sejak tahun 2022 oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Bidang Bina Marga, kini memprihatinkan. 

Bagaimana tidak, Kondisi jalan menuju desa tauro kabupaten Halbar Maluku Utara  ini penuh dengan lubang dan kerikil yang membahayakan para pengguna jalan. 

Afrianto, salah satu pengguna jalan kendaraan roda dua, mengatakan sejak jembatan pertama kali dibangun, fasilitas ini sangat membantu masyarakat, baik pengguna kendaraan roda dua maupun roda empat. Namun, seiring waktu, kondisi jalan di sekitar jembatan semakin memburuk, memicu kekhawatiran di kalangan warga.

"Pada awalnya, jembatan ini sangat bermanfaat bagi kami. Tetapi sekarang, setiap kali melintasi jembatan ini, kami harus sangat berhati-hati karena banyaknya lubang dan kerikil yang terbawa air hujan," ujar Afrianto.

Afrianto menambahkan bahwa kondisi jalan yang berlubang dan adanya sertu (material batuan) yang terbawa air hujan, membuat permukaan jalan menjadi licin dan berbahaya. "Banyak pengendara, terutama pengguna sepeda motor, terjatuh karena kondisi ini. Ada yang bahkan jatuh bersama motornya," tambahnya.

Ia mengaku sulit melintasi jalan di sekitar Jembatan Kilo 14 Tauro. Lantaran kondisi Jalan yang berlubang dan licin akibat tumpukan batu-batu kecil yang terbawa air hujan membuat perjalanan menjadi sangat berbahaya.

Jembatan Kilo 14 merupakan jalur vital bagi masyarakat Tauro dan sekitarnya, terutama dalam mendukung aktivitas ekonomi dan mobilitas harian. Kondisi jalan yang memprihatinkan ini membuat warga merasa terancam setiap kali harus melintasi jembatan tersebut.

Selain membahayakan pengguna jalan, kerusakan yang terus berlanjut juga dapat menyebabkan kerusakan pada kendaraan.untuk itu, Ia berharap pemerintah daerah segera merespons keluhan ini dengan cepat dan tepat, mengingat pentingnya akses jalan yang aman bagi keseharian mereka. "Ini bukan hanya soal kenyamanan, tetapi juga keselamatan jiwa. Jangan sampai kita menunggu lebih banyak korban baru bertindak," pungkas Afrianto.

Lebih baru Lebih lama
abarce

Formulir Kontak