Pasca Banjir, Ini yang dilakukan Pemda Halteng

Foto : Pj Bupati Halteng Ikram M. Sangadji sedang menggendong Bayi pengungsi
Halteng, ABARCE.COM –Pemerintah Daerah Kabupaten Halmahera Tengah mengambil langkah strategis dalam penanganan fisik pasca banjir yang menerjang kawasan pemukiman warga. Penanganan ini meliputi strategi jangka pendek dan jangka panjang.

Untuk strategi penanganan jangka pendek, Pemerintah melaksanakan  perbaikan infrastruktur seperti, Sodetan dan pengerukan lumpur dan sedimentasi di badan dan muara Sungai Kobe. perbaikan jaringan air bersih dan instalasi listrik, serta preservasi jalan raya sepanjang 6,7 meter ruas jalan Lukulamo-Lelilef.

Perbaikan sekolah dan rumah ibadah yang rusak ringan. Penanganan jangka panjang telah dimasukan dalam program tahun 2025 baik melalui APBN dan APBD provinsi dan kabupaten Halmahera Tengah, selama itu, perusahaan pertambangan PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) juga akan turut berkontribusi dalam program ini.  

Foto: Penyerahan Bantuan logistik oleh pemerintah halteng

Pemerintah daerah Kabupaten Halmahera Tengah berhasil mengatasi sejumlah masalah yang terjadi selama banjir, termasuk penanganan logistik untuk memenuhi kebutuhan para pengungsi. 

Pelayanan bantuan logistik dan makanan siap saji disediakan dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk Dinas Sosial Provinsi Maluku Utara, Polda Maluku Utara, dan Korem Maluku Utara, termasuk 89 perorangan, 25 kelompok masyarakat, 5 pemerintah daerah, dan 8 unit kerja pemerintah pusat.

Tak hanya itu, masalah kesehatan yang dialami sebanyak 96 pengungsi. seperti gatal, batuk pilek, dan demam. Namun hal itu dapat ditangani oleh pemerintah setempat melalui  25 tenaga kesehatan dari Dinas Kesehatan Halmahera Tengah, Klinik PT. IWIP, dan RSUD Weda.

Foto : Pelayanan kesehatan untuk pengungsi korban bancana banjir

Di sisi lain, masalah fasilitas air bersih yang sempat terganggu akibat banjir juga mendapat perhatian serius. Pemerintah setempat telah melakukan tindakan cepat dengan memperbaiki sejumlah saluran air bersih yang rusak. Langkah ini bertujuan untuk memastikan akses air bersih yang layak bagi masyarakat yang terdampak.


Sebagaimana diketahui sebelumnya, Banjir besar melanda enam desa di Kecamatan Weda Tengah, Kabupaten Halmahera Tengah, pada Minggu dini hari, 21 Juli 2024. Diantaranya desa Lukolamo, Waikob, Waijarana, dan Kulojaya terdampak mulai pukul 01.00 WIT, sementara Desa Sagea dan Trans SP1 Waleh mulai terendam pukul 03.00 WIT. Banjir ini disebabkan oleh meluapnya Sungai Kobe, Sungai Sagea, dan Sungai Waleh akibat curah hujan tinggi yang berkepanjangan.

Ketinggian air bervariasi antara 0,5 hingga 2,5 meter, memaksa sebagian warga mengungsi ke tempat yang lebih tinggi. Petugas BPBD, TNI-POLRI, serta relawan dari masyarakat dan karyawan PT. IWIP bekerja keras mengevakuasi warga.

Wilayah ini dikenal sebagai daerah rawan banjir, terutama saat curah hujan tinggi. Drainase yang tersumbat dan perubahan lahan menjadi pemukiman turut memperparah situasi. Evakuasi berlangsung selama dua hari, 21-22 Juli 2024, menggunakan peralatan dari BPBD Halmahera Tengah dan PT. IWIP. Pos pengungsian didirikan di Mako Kodim 1512 Weda, Pos Mako Brimob Lililef, Masjid Raya Waibulan, Gereja Pantekosta Lelilef, Pos Lukolamo, dan SD Sawai Itepo.

Banjir merendam 378 unit pemukiman, 104 kos-kosan, 98 tempat usaha, dan 16 fasilitas umum termasuk 10 sekolah dan 6 rumah ibadah. Kerusakan juga terjadi pada pipa air bersih dan jaringan listrik, mengganggu aktivitas sehari-hari.


Jumlah pengungsi mencapai 2.372 orang, terdiri dari 473 bayi dan balita, 798 anak-anak dan remaja, serta 1.101 orang dewasa. Di antara mereka, 1.471 adalah perempuan dan 901 laki-laki. Banyak pengungsi tidak terdaftar karena memilih tinggal dengan keluarga atau tetap di rumah.

Rapat Koordinasi Terpadu Penanganan Pasca Banjir di Masjid Raya Lukolamo pada 26 Juli 2024 memutuskan batas tanggap darurat hingga 27 Juli 2024 dan pemulangan pengungsi dimulai 26 Juli pukul 17.00 WIT. 


Pj Bupati Halmahera Tengah juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penanganan banjir ini, termasuk TNI-POLRI, pemerintah daerah, perusahaan tambang, relawan, dan masyarakat yang telah menjaga keselamatan diri dan keluarga. Berkat kerjasama semua pihak, tidak ada korban jiwa dalam bencana ini.(All) 
Lebih baru Lebih lama
abarce

Formulir Kontak