SEPENGGAL SAJAK BUAT BUNDA PERTIWI: ALAM MAHIRA-AL-MAHERA-HALIYORA-HALMAHERA

Penulis : Ko Mate

Abdul Samad Addin

Bunda Pertiwiku

Tak peduli apa kata mereka tentangmu. Kami anak-anak negeri begitu memujamu. Tak peduli meski sejarah tak merekam namamu. Kami anak-anak negeri mempercayai kisahmu. Kisah yang tertutur dalam legenda kehidupan yang mengiringi-mu. Karena kami tahu alam-mu menyimpan sejuta misteri sejak dahulu


Bunda Pertiwiku

Mereka yang tak tahu menyebut kisahmu hanyalah mitos. Kami anak-anak mu meyakini kisahmu justru relitas. Mereka yang sekedar lewat megira kamu adalah sebongka pulau tanpa nilai-nilai historis. Tapi kami yang menghunimu tau dipunggungmu banyak menyimpan bukti tinggalan sejarah purbakala yang eksostis. Mereka hanya melihatmu sekilas. Lalu memberikan penilaian yang miris. Sedangkan kami memandangmu penuh optimis.  


Bundaku Pertiwiku.

Banyak yang tidak tahu tentang masa lalumu di fase pra-sejarah. Kisah tentang kepemimpinan ditempat terbit Matahari Timur dunia. Yang tertutur dalam legenda Kolano Wolcowo raja matahari terbit. Dengan begitu banyak bukti tinggalan sejarahnya. Baik tradisi adat bUdaya dilengkapi bangunan Cagar Budaya. Yang selama ini terlantar dan terpampang dialam semesta.


Bunda Pertiwiku... 

Nasibmu sangatlah malang. Sejuta kisahmu kini hilang. Ditelan zaman yang terus berselang. Nestapa sejarah yang terus terulang. Menjadi negeri rebutan bangsa-bangsa dari seberang. Hadir berebut semua kekayaan dan kedikjayaan-mu yang gemilang. Merengkuh dan mengoyak menyisahkan bukti-bukti peradabanmu sebagai cerita usang. Sehinggga sulit bagi kami untuk mendaur ulang


Maafkan kami anak cucumu generasi masa kini. Kami tak sanggup mendaur ulang semua cerita ini. Bahkan untuk mencoba menelusurinya saja kami sering berselisi. Meski kami tahu kisah masah lalumu amatlah seksi. Tapi kami tak tahu darimana harus memulai. Karena logika kami telah terkonstruk dalam teori konspirasi. kapitalisasi dan leberalisasi warisan kolonialiasasi.


Bumi Pertiwiku....

Belakangan ini kami disadarkan karena publikasi sejarahmu. Para ilmuwan modern bertesis Dan beranalisa mengakui kepurbkalaan-mu. Meski mereka baru menyibak misterimu pada beberapa pulau yang mengitarimu.Tetapi itu sudah meyakinkan kami tentang fase kepurbakalaanmu.


Bunda Pertiwiku... 

Berbagai publikasi sejarah itu sekarang membuka mata kami. Bahwa semua tuturan sejarah lisan leluhur kami bukan cerita basi. Bukan pula mitos tanpa alat bukti. Tetapi fakta sejarah yang berkolerasi dengan narasi ilmiah masa kini. Menjadi spirit dan inspirasi. Agar kami menelusuri jejak-jejaknya yang semakin samar kini. Setelah melampaui lorong sejarah panjang yang penuh onak dan duri. 


Bunda Pertiwiku.

Sedikit kebahagian kami setelah tahu berita kepurbaanmu. Kini Kembali terancam hilang dalam sekejap waktu. Begitu banyak ancaman kepunahan pada bukti peradaban purbakalamu. Akibat keserakahan para koorporat antek kapitalis yang semakin berambisi mengeruk kekayaanmu. Dan kebijakan ceroboh Penguasa, yang kurang tahu Keberadaan Cagar bidaya diatas punggungmu. Tanpa kompromi memeberikan IUP mengeruk kekayaan diperutmu. Dengan mengabaikan keberadaan bukti-bukti kepurbakalaan diatas punggungmu. Padahal ini adalah bukti tinggalan peradaban dunia Kutub Timur Khatulistiwa. 


Bunda Pertiwiku.

Nampaknya sejarah suram masa lalumu akan kembali terulang. Dahulu kamu dihancurkan oleh kolonialisasi kapitalisasi dan lberalisasi berebut kekayaan rempah cengkeh dan pala yang begitu merangsang. Sekarang kau mengahadapi ancaman neo kolonialisasi,neo-Kapitalisme dan neo-leberalisme yang terus digaung. Berebut kekeyaan sumber daya mineral-mu. Konspirasi kolaborasi untuk meruntuhkan sisa-sisa kedikjayaanmu. Punahnya peradaban Purbakala di ujung Timur khatulistiwa peradaban Masyriki tinggal menunggu waktu. 


Doa-ku..

Semoga Tuhan Yang Maha Esa menjaga dan memelihara semua bukti-bukti Peradabanmu. Karena kekeyaan peradaban yg kau simpan dipunggungmu, bukan hanya untuk kami tetapi untuk Indonesia Dan dunia.

#feto" anak negeri

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak