Ternate,ABARCE.COM--Pintu Gedung Sekolah Dasar Negeri 63 Kota Ternate yang berada di Kelurahan Tobololo Kecamatan Ternate Barat dipalang Orang Tua murid dan Komite Sekolah, kejadian tersebut berlangsung dini hari tadi, senin, 1/04/2024.
Kejadian ini bermula atas dugaan dari orang tua wali murid dan komite terhadap kepala sekolah yang terlibat perselingkuhan dengan seorang guru pada SDN 63. Sehingga aksi pemalakan pintu sebuah ruangan sekolah dilakukan sebagai sikap protes sekaligus menolak kehadiran Kepala Sekolah yang baru.
Saat diwawancarai, salah satu orang tua murid yang enggan disebutkan namanya mengatakan, pihaknya tidak mempersoalkan domisili dari Kepala Sekolah yang baru, namun sangat disayangkan atas perselingkuhan yang dilakukannya pada tempat tugas sebelumnya.
“Kami tidak mempermasalahkan beliau orang mana, tapi umumnya masyarakat mengingat pada kejadian yang dilakukan oleh kepsek yang baru ini pada tempat tugas yang sebelumnya.” Ungkapnya.
Ia mengaku, tidak mengada-ngada bahkan sambungnya, mereka melihat pendidikan seutuhnya bahwa moralitas yang terukur kepada seorang pendidik itu harus benar-benar ada.
“Soal pemboikotan gedung sekolah itu juga inisiatif langsung dari kami orang tua murid dan komite sekolah, dan ini memang bukan settingan ataupun. Ini murni dari kami yang khawatir soal mutu pendidikan bagi anak-anak kami.” Cetusnya.
Sementara itu, Lutfi Haji, selaku ketua komite saat diwawancarai oleh media ini mengungkapkan bahwa sebelum pelantikan kepala sekolah yang baru, posisi kepemimpinan disekolah dipimpin oleh seorang guru yang sudah lama mengabdi di SD Negeri 63 Kota Ternate.
“Kepala sekolah kemarin itu sudah pensiun dan diberikan tanggungjawab kepada Ibu Hairia, beliau ini yang mengabdi di SD 63 sudah beberapa puluh tahun kemarin. Ibu Hairia itu diangkat oleh Kepala Dinas Pak Muslim Gani.” Ungkapnya.
Pihaknya juga mempertimbangkan posisi Kepala Sekolah yang baru dilantik ini dikarenakan belum pernah mengabdi di SD Negeri 63 Kota Ternate.
“Pak Marhan belum pernah mengabdi di SD 63 sehingga kami juga masih mempertimbangkan posisi beliau disekolah kami.” Sesalnya.
Pihaknya juga berharap agar Pemerintah Kota dalam hal ini Dinas Pendidikan agar mengevaluasi kebijakan yang diambil.
“Kami akan tetap memboikot ruang kelas dan ruang kepala sekolah apabila Pemerintah tidak mengevaluasi kebijakan dalam hal ini pergantian kepala sekolah di SD 63 ini.” Harapnya.
Tags
Daerah